Sapi limosin adalah salah satu jenis sapi terbesar yang layak untuk diternakkan. Harga jualnya cukup tinggi dengan tubuh yang cepat tumbuh besar. Harga sapi limosin dapat mencapai Rp 60 juta per ekor. Pada momen seperti Idul Adha, sapi jenis ini dilirik untuk hewan kurban.
Dilihat dari asalnya, sapi limosin diketahui diternakkan di Perancis pertama kali sebagai sapi pedaging. Cirinya adalah bertubuh besar, padat, dan panjang. Hewan ini biasanya hidup di wilayah iklim, namun dapat bertahan pula pada iklim tropis. Di Indonesia, sapi limosin kerap disilangkan dengan sapi pedaging lokal. Misalnya dikawinkan dengan sapi peranakan ongole, Brahman, dan Hereford.
Harganya yang mahal tidak lantas menyurutkan banyak konsumen untuk membeli dagingnya. Pasalnya, daging dari sapi limosin termasuk unggul namun dengan stok yang masih cukup terbatas.Sehingga, harganya lebih tinggi dari sapi lokal lainnya.
Memelihara sapi limosin ada keuntungannya. Misalnya pertumbuhan badan sapi ini terbilang cepat. Proses penggemukannya berjalan lebih singkat. Ini berpengaruh pula pada banyaknya daging yang bisa dipanen kala usianya sudah cukup untuk disembelih. Serat dan kualitas dagingnya juga lebih mantab dari kebanyakan daging sapi. Satu lagi, sapi limosin jauh lebih tahan banting menghadapi serangan penyakit.
Hanya saja untuk memeliharanya memang perlu kandang yang besar, mengikuti besaran tubuhnya. Jumlah pakannya juga lebih banyak untuk menyukupi nafsu makannya yang tinggi. Namun semua akan terbayar ketika sapi sudah mulai bertubuh kokoh dan besar.