Sejak dulu banyak yang mempertanyakan plus minus menggunakan pakan kelinci dalam bentuk pelet, dan beberapa minus atau kelemahan pelet diantaranya adalah terlalu kerasnya butiran sehingga membuang banyak energi kelinci dalam menyunyahnya.
Kami mengadakan penelitihan secara aplikatif, dimana Prestasi menguji cobakan pakan pelet yang telah di formulasikan oleh team formulator Prestasi Indonesia dan bekerjasama dengan pabrik pakan yang menghasilkan pakan ternak dalam bentuk pelet,
Dari data ujicoba menghasilkan sebagai berikut :
- Pakan diujicobakan dalam bentuk pelet pada kelinci sebanyak 850 ekor dewasa, secara palatabel atau kedokohan atau tingkat kelahapan makannya , kelinci suka pada pakan ini
- Kelinci dalam memakannya pakan cenderung cepat hancur setelah pakan masuk dimulut, artinya energi yang dikeluarkan untuk mengunyah sedikit (karena pelet tidak dibuat sekeras pada pelet yang biasa dikeluarkan di pabrik pada umumnya).
- Hasil laborat analisa yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang, protein kasar : 15,8 , Serat kasar :17. Lemak kasar : 3 dan kadar air : 8,9 .
- diameter bentuk pelet dibuat 1 cm dan tekstur pelet berwarna coklat tua.
- Ketahanan pelet ini berkisar 3-4 bulan
Demikian dari hasil penelitian pakan yang dahulu temen temen untuk menguji cobakan pakan pelet pada kelinci di lingkungan prestasi dan hasil ujicoba dilapangan cukup menggembirakan bagi temen temen yang persediaan pakan hijauan berkurang, tetapi ingat bahwa pakan kelinci utamanya adalah hijauan dan pelet ini hanya sebagai pakan tambahan untuk mengurangi jumlah hijauan.
Wah, kalau harga kok cukup tinggi ya, karena per kg menembus pada harga Rp 3850. kemampuan yang dikerjasamakan dengan pabrik pakan yang menghasilkan pakan peler, Prestasi hanya diberikan per hari menghasilkan pakan kelinci dalam bentuk pelet hanya sekitar sepuluh ton saja, atau per bulan hanya sekitar 25 ton.
Ini hanya sekedar info buat teman teman dari hasil ujicoba yang telah diujikan.
semoga bermanfaat,
No comments:
Post a Comment