Masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur merupakan masa penyusunan pondasi. Semaksimal sebaik mungkin perlakuan pada masa pembesaran dengan pakan stater, akan menghasilkan bangunan puyuh yang berkualitas maksimal juga sesuai standarnya. Untuk lebih jelasnya mungkin perlu saya sampaikan dengan poin-poin pertimbangan dalam cakupan pembesaran DOQ bibit puyuh petelur sebagai berikut:
1. Pakan stater sesuai dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan selama masa pembesaran bibit puyuh petelur.
Para pakar nutrisi dalam pembuatan pakan puyuh tentu sudah memperhatikan apa yang dibutuhkan puyuh pada masa pembesaran. Untuk itu saya kira kurang bagus apabila menambahkan alternatif bahan pakan yang berakibat kurangnya kandungan nutrisi sesuai kebutuhan masa pembesaran.
2. Jatah pakan standar puyuh pada masa pembesaran DOQ.
Seperti yang telah disampaikan pada saat penyuluhan, standar pemberian pakan pada masa pembesaran untuk populasi 1000 ekor DOQ bibit puyuh petelur adalah 6 sak (3 kuintal / 300 kg).
Mungkin bisa disinkronkan dengan patokan 715 gram per-ekor DOQ?
3. Penghematan pakan stater pada DOQ bibit puyuh tidak perlu.
Poin ke-3 ini adalah kesimpulannya. Tidak perlu menghemat pakan stater pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur. Apa keuntungannya? Tidak ada. Karena biar dihematpun, si puyuh belum bertelur. Alias belum ada hasil telurnya. Malahan bisa berakibat pertumbuhan menjadi terhambat. Ke depannya juga si puyuh bisa tidak maksimal dalam produktivitas maupun kesehatan.
4. Menjaga masak kelamin dan masak tubuh puyuh petelur.
Dalam masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur, ada dua macam yang dibangun dalam pertumbuhannya. Seperti yang sudah-sudah telah dijelaskan oleh beliau-beliau pakar puyuh. Bahwa ada masak kelamin sampai umuran 40 hari, dan masak tubuh sampai umuran 60 hari. Kedua hal tersebut yang dibangun sampai pada saatnya nanti maksimal si puyuh petelur dalam berproduksi.
No comments:
Post a Comment