Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan puyuh adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
• Lahan yang digunakan untuk memelihara puyuh harus bebas dari penyakit menular.
• Menjaga sanitasi kandang. Apabila digunakan kandang bekas puyuh yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas puyuh sehat cukup dicuci dengan air biasa.
• Melakukan vaksinasi. Vaksinasi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh puyuh dari penyakit, terutama virus. Vaksinasi yang perlu diberikan adalah vaksin ND. Vaksinasi ND diberikan pada umur 2 hari, 15 hari, 30 hari, dan kemudian diulang setiap 2 bulan sekali dengan dosis separuh dari dosis ayam ras.
• Mengadakan isolasi. Penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan, barang, atau orang yang masuk kandang atau lokasi kandang. Pergantian petugas kandang selama masa produksi sebaiknya tidak dilakukan. Pengambilan telur sebaiknya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada pagi hari (pukul 07.00 – 08.00) dan pada sore hari (pukul 15.00-16.00).
Beberapa penyakit yang dapat menyerang puyuh adalah: 1) Penyakit ND. Belum ada obatnya, gejala : gangguan pernafasan, bersin, ngorok, batuk dan sukar bernafas, sayap terkuali, kaki lumpuh, kotoran bewarna hijau bias disertai darah. Langkah yang paling baik adalah dengan melakukan vaksinasi ND secara teratur. 2) Penyakit Bakterial (Salmonellosis, cholera, keracunan, kaki bengkak, Pasteurellosis, Corryza/pilek, Ngorok, Coccidiosis,) Salmonellosis ditandai dengan kotoran puyuh encer dan bewarna hijau keputihan, nafas tersengal-sengal, bulu kusam Dan sayap terkulai. Pengobatan dapart diberikan obat yang mengandung antibiotika Sulfaquinoxaline dan Furasolidane. Furasolidane dicampurkan pada pakan, sedangkan Sulfaquinoxaline dicampur pada air minum, Cholera ditandai dengan kotorannya hijau kekuningan, pengobatan dengan menyuntikan penicilin pada urat daging dada. Pasteurellosis ditandai dengan kotoran bewarna kehijauan, gangguan pada mata, pernafasan tersumbat, batuk-batuk, pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Penicillin, Amoxicillin. Corryza ditandai dengan hidung berlendir atau pilek pada puyuh, Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Streptomicin. Coccidosis ditandai dengan tubuh lemah, kotoran cair dan sering bercampur darah. Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Sulafaquixalibn atau tetra sulfa. Ngorok dapat diobati dengan memberikan obat antibiotika Spiramycin ; 3) Penyakit Aspergillosis, disebabkan olah jamur. Terjadi gangguan pernafasan dan puyuh selalu mengantuk. Obat-obatan dapat diperoleh di toko obat hewan terdekat
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatannya
No comments:
Post a Comment