Sunday, September 28, 2014

Cara Ternak Burung Puyuh Bagian 2

Lanjutan Cara Ternak Burung Puyuh Bagian 1

PERKANDANGAN

. Puyuh termasuk jenis burung yang tidak tahan dengan perubahan lingkungan yang sangat berbeda dari waktu kewaktu dan juga kebisingan-kebisingan, oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang. Pertama yaitu menentukan lokasi kandang. Dalam penentuan ini harus memperhatikan syarat-syarat hidup yang dikehendaki puyuh, agar puyuh yang diternakkan dapat hidup sehat dan terjamin pertumbuhannya. Sebaiknya kandang puyuh harus terpisah dari rumah, karena burung puyuh peka terhadap kebisingan-kebisingan, disamping itu juga bau dari kotoran burung sangat menyengat sehingga dapat mengganggu kenyamanan kita. Hal yang penting patut dipikirkan adalah agar kandang puyuh berada dalam ruangan yang tidak terkena percikan air hujan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung. Begitu pula ventilasi udara harus selalu diperhatikan . Sinar matahari sangat diperlukan baik untuk penerangan, penghangat, pembunuh bibit penyakit dan sumber vitamin D bagi puyuh. Oleh karena itu kandang sebaiknya dibuat ditempat yang mendapat sinar matahari. Disamping itu kandang puyuh lantainya harus jauh dari tanah kurang lebih 40 cm dari tanah. Dan lantai usahakan dibuat dari bata merah atau campuran pasir semen dan kapur. Sistem kandang sebetulnya banyak jenisnya namun yang akan diterapkan disini ,hanya kandang yang menggunakan system baterei. Sistem kandang ini paling banyak digunakan oleh peternak puyuh di Indonesia. Dinding dan lantai kandang ini terbuat dari kawat kasa, sehingga dibawah lantai setiap kandang perlu disediakan alas guna menampung kotoran. Dengan adanya penampung kotoran, pemeliharaan kebersihan ruangan lebih mudah dilakukan dan kotoran tidak menimpa puyuh yang ada dikandang bawahnya. Kandang semacam ini sangat baik sirkulasi udaranya dan dapat mencegah timbulnya penyakit. Persyaratan Kandang. Pembuatan kandang merupakan langkah awal dalam beternak puyuh. Sekali kandang telah berdiri berarti untuk seterusnya seperti itu wujudnya, karena pembuatan memerlukan investasi yang cukup banyak. Jenis-jenis kandang. Kandang puyuh dibedakan dalam beberapa jenis kandang sesuai dengan keperluannya. 1. Kandang untuk induk pembibitan. Kandang ini sangat memerlukan sinar matahari baik langsung maupun tidak langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur. Kandang harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan lingkungan yang sehat. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kepadatan kandang. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 Cm2, sehingga didalam pembibitan satu kandang yang berisi kurang lebih 40 ekor permeter persegi itu sebaiknya dipakai perbandingan satu pejantan untuk 3 ekor betina . b. Ukuran kandang. Panjang kandang diusahakan kurang dari 2 meter, karena bila lebih dari 2 meter, kandang tersebut akan menjadi terlalu luas, akibatnya puyuh akan menjadi semakin aktif, lebarnya 75 cm, hal ini untuk memudahkan dalam perawatan. Sedangkan tingginya 30-40 cm dan pintu kandang sebaiknya dibuat dari samping . c. Temperatur dan kelembaban. Temperatur dan kelembaban ini perlu diatur, sehingga sesuai dengan keadaan yang diinginkan yaitu berkisar 200C-250C. Biasanya perlu diberi penerangan tambahan dengan lampu listrik pada siang hari 25-40 wat dan pada malam hari 50-60 wat. 

PAKAN PUYUH 

Faktor terpenting dalam keberhasilan beternak puyuh adalah faktor pakan(nutrisi). Faktor pakan meliputi cara pemberian dan kebutuhan gizi menurut tingkatan umurnya. Pakan dianggap faktor terpenting karena 80 % biaya yang dikeluarkan seorang peternak puyuh digunakan untuk pembelian pakan. Nutrisi yang harus diperhatikan antara lain: protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Cara pemberian pakan. Selain komposisi zat pakan, cara pemberian pakan pun harus diperhatikan jika tidak, akan menggangu pertumbuhan, kesehatan dan produksi telur itu sendiri. Pada saat tertentu seperti cuaca yang sangat panas misalnya, ransum bisa sedikit ditambah dengan air. Dengan cara ini puyuh lebih suka makan. tetapi harus diingat ransum yang tidak habis harus segera dibuang. Ransum dapat diberikan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari . 

PERAWATAN PUYUH.

Keberhasilan peternak puyuh sangat tergantung dari perawatan itu sendiri. Perawatan puyuh dimulai sejak telur masih dalam mesin tetas sampai dengan burung puyuh itu bertelur, yaitu harus selalu memperhatikan kebutuhan pakan yang mengandung nutrisi lengkap, minuman, ventilasi udara yang baik, suhu dan kelembaban, serta kesehatan burung puyuh itu sendiri. Demikian teknik dan cara beternak burung puyuh secara sederhana, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.(mnr)

No comments:

Post a Comment