Monday, September 29, 2014

Budidaya Ikan Lele Organik Bagian 1



BUDI DAYA LELE ORGANIK
Budidaya lele organis merupakan salah satu cara budi daya lele yang menitikberatkan padamikroorganisme kompleks di kolam. Mikroorganisme kompleks ini merupakan bahan pengurai organik sekaligus sebagai agen antagonis yang berfungsi sebagai pengendali penyakit tular air dan dapat digunakan sebagai bahan penghilang bau kurang sedap limbah budidaya Lele.

Budi dayalele organic dapat dijalankan melalui proses pengkondisian kolam pra penebaran benih. Adapun pengkondisian ini dapat dilakukan dengan cara:
I. PERSIAPANKOLAM
  1. Pembutan Kompos
Pembuatan Kompos dilakukan dengan bahan-bahan organic sebagai berikut:
1. Kotoran ternak
2. Bekatul
3. Arangsekam
4. Dolomit/Kapur pertanian
5. Tetes Tebu
6. DJENIUS 21
7. Air secukupnya
Cara pembuatan Kompos dalam perbandingan takaran 1 ton adalah sebagai berikut:
Kotoran sapi sebanyak 1 ton dicampur dengan bahan lain, yakni Bekatul1 Kw, Arang Sekam 1 Kw, Dolomit ½ Kw. Keempat bahan tersebut diaduk terlebih dahulu sampai merata dan campur. Selanjutnya, Air dalam kadar secukupnya dicampur dengan tetes tebu 1 liter dan DJENIUS 21(Dosis sesuai aturan dalam kemasan). Dari campuran air tersebut kemudian disiramkan ke bahan kotoran sapi yang telah dicampur dengan Bekatul, Arang sekam dan dolomite, kemudian diaduk rata.Setelah tercampur semua, idealnya kadar air (KA) antara 30-40%.
*Ket:Banyak air yang digunakan tergantung pada kondisi kotoran sapi. Jika kotoran sapi masih dalam kondisi basah, air yang digunakan tidak terlalu banyak.Sebaliknya, jika kondisi kotoran sapi kering, maka air yang digunakan sedikit banyak.
Setelah dicampur, kompos kemudian ditumpuk dengan ketebalan 40-50 cm. penumpukan ini berfungsi untuk proses fermentasi.Idealnya setelah ditumpuk, kompos didiamkan selama 15 hari tanpa ditutup terpalatau plastic agar sirkulasi udara pada waktu proses berjalan lancar. Hal lainyang tak kalah penting adalah pada waktu proses fermentasi ini, kompos tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan air hujan. Setiap 5 hari dalam15 hari fermentasi, kompos diaduk (dibolak-balik) secukupnya kemudian ditumpuk seperti kondisi semula tanpa campuran apapun.
  1. Pengkondisian Kolam
Pengkondisian kolam adalah salah satu proses yang cukup penting dalam budidaya lele organic. Fungsi pengkondisian kolam adalah untuk merangsang tumbuhnya ekosistem kolam yang melibatkan mikroorganisme dan bakteri yangberfungsi sebagai penyedia plankton, baik itu phytoplankton (protein hewani)maupun zoo plankton (protein nabati).
Pengkondisian kolam dilakukan dengan cara menebar kompos yang sudah diproses selama 15 hari di atas ke dalam kolam yang belum terisi air. Idealnya ketebalan kompos di dasar kolam adalah 5-15 cm. Setelah ditebar kompos kemudian diisi air setinggi 25-30 cm. Setelah diisi air di pagi/siang hari, sore harinya dimasukkan DJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan dalam kemasan) ke dalam kolam. Kemudian kolam didiamkan selama 15hari. Dalam proses pengkondisian kolam 15 hari inilah ekosistem kolam yang melibatkan mikroba akan terbentuk dan membentuk siklus kehidupan dalam kolam.Setelah 15 hari biasanya kolam berwarna hitam kebiru-biruan dan terdapat banyaklarva serta kehidupan kecil lainnya (uget-uget).
*Notes: Untuk menjaga agar proses pengkondisian berjalan optimal,pastikan kolam tidak tercampur dengan Bahan Kimia apapun dan jangan jadikan kolam sebagai tempat pembuangan limbah air hujan dari atap genteng maupun limbah lainnya.

No comments:

Post a Comment